Senin, 21 November 2016

Penjelasan tentang Intensive Growth, Integrative Growth, Diversification Growth, dan Downsizing Older Bussiness

1.             Strategi Intensif (Intensive Stategy)
            Disebut strategi intensif karena dilakukan dengan mengerahkan berbagai usaha yang intensif dengan syarat perusahaan dapat memperbaiki posisi kompetitifnya dengan produk yang ada saat ini.  Strategi intensif dibagi menjadi 3, yaitu:
                                a.          Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy)
              Strategi ini dijalankan untuk meningkatkan market share dari produk yang ada saat ini pada pasar yang ada saat ini melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi penetrasi pasar paling sering digunakan dan dikombinasikan dengan strategi lain.
            Cara melaksanakan strategi penetrasi pasar dengan menggencarkan unsur bauran pemasaran promosi dan harga, yaitu dengan cara : menaikkan jumlah tenaga penjualan, meningkatkan anggaran iklan, menawarkan secara gencar berbagai item promosi penjualan, atau bahkan meningkatkan aktivitas publisitas. Efektifitas strategi penetrasi pasar tergantung pada beberapa faktor, antara lain :
·           Pasar belum jenuh
·           Tingkat pemakaian pelanggan saat ini dapat ditingkatkan secara signifikan
·           Market share pesaing turun, tetapi penjualan industri naik
·           Kenaikan skala ekonomi berdampak pada keunggulan kompetitif
·           Ada korelasi positif signifikan antara kenaikan penjualan dengan kenaikan biaya pemasaran
Contoh :
1.    HM sampoerna melakukan aktivitas pemasaran dan promosi yang intensif dan besar-besaran untuk produk rokok merk A-Mild
2.   Coca Cola menerapkan strategi penetrasi pasar untuk meningkatkan mangsa pasar dengan melakukan upaya pemasaran yang lebih besar. Untuk mendukung strategi tersebut coca cola berusaha menciptakan suatu trend dan membuat iklan yang unik dan kreatif.

                                b.          Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy)
         Memperkenalkan produk yang ada saat ini pada pasar baru (new market). Strategi Pengembangan pasar ke new market ini dijalankan dengan memperluas area geografi baru, menambah segmen baru, mengubah dari bukan pemakai menjadi pemakai, menarik pelanggannya pesaing. Beberapa pedoman yang akan membuat strategi pengembangan pasar efektif:
·           Saluran distribusi baru lebih handal, murah, berkualitas bagus
·           Perusahaan sukses, apapun yang dilakukan
·           Pasar belum jenuh
·           Ada kelebihan kapasitas produksi
·           Industri dasar menjadi global secara cepat
Contoh :
1.       PT. Carrefour Indonesia membuka berbagai gerai ritel barunya di berbagai kota besar di Indonesia. Saat ini Carrefour telah memiliki 30 toko di Indonesia
2.  PT. Garuda Indonesia membuka berbagai rute penerbangan baru baik domestik maupun mancanegara, antara lain rute Jakarta-Tanjung Karang, Jakarta-Malang, dll 

                                 c.          Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)
         Merupakan strategi yang dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk yang ada saat ini. Menjalankan strategi ini berarti melibatkan pengeluaran biaya penelitian dan pengembangan yang besar. Pedoman yang harus dijalankan agar strategi pengembangan produk efektif adalah:
·           Produk berada pada tahap kedewasaan dari daur hidup produk
·           Industri dicirikan oleh pengembangan teknologi yang cepat
·    Pesaing menawarkan kualitas produk yang lebih baik pada harga yang bersaing
·           Persaingan yang tajam dalam industri yang sedang tumbuh pesat
·           Kemampuan yang kuat dibidang penelitian dan pengembangan
Contoh :
1.  PT Unilever Indonesia mengembangkan produk pepsodent dengan beberapa varian
2.   PT TELKOM telah melakukan pengembangan pelayanan, dari jasa PSTN menuju hingga jasa narrowband ISDN dan Intelligent Networks

2.             Strategi Integrasi (Integrative Strategy)
       Strategi integrasi berarti menyatukan beberapa rentang bisnis mulai dari hulu, jaringan pemasok hingga hilir, jaringan distributor serta secara horizontal kearah pesaing.  Strategi integrasi ada 3 bentuk yaitu :
                                a.     Strategi Integrasi Ke Depan (Forward Integration Strategy)
            Strategi integrasi ke depan adalah strategi yang dijalankan dengan meraih kendali atas jalur distribusi, mulai dari distributor hingga retailer. Wujud dari kendali atas jalur distribusi adalah mendirikan sendiri jalur distribusi, memperoleh kepemilikan atas jalur distribusi, atau memperoleh kendali. Semakin meningkatnya jumlah manufaktur, atau dalam hal ini pemasok menyebabkan semakin meningkatnya penggunaan strategi integrasi ke depan oleh manufaktur. E-commerce, franchise, factory outlet adalah bentuk pengembangan strategi integrasi ke depan yang sedang trend saat ini.
Beberapa pedoman yang mempengaruhi efektifitas strategi integrasi ke depan antara lain :
·           Distributor saat ini berbiaya mahal atau tidak andal
·           Ketersediaan distributor yang berkualitas terbatas
·           Perusahaan berada dalam industri yang tumbuh pesat
·   Perusahaan memiliki modal dan sumber daya manusia yang mampu mengelola usaha baru dibidang distribusi
·           Distributor saat ini menikmati profit margin yang terlampau tinggi


Contoh :
1.       Perusahaan PT. Kimia Farma membangun jaringan apotiknya sendiri yaitu Apotik Kimia Farma
2.        PT Astra Internasional menguasai saluran distribusi sampai hilirnya dengan mempunyai outlet shop and drive yang memberikan pelayanan service dan menjual suku cadang

                                b.          Strategi Integrasi Ke Belakang (Backward Integration Strategy)
         Strategi integrasi ke belakang digunakan dengan memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. Baik manufaktur maupun retailer membutuhkan bahan baku dari pemasok. Berikut pedoman yang diikuti agar strategi integrasi ke belakang efektif :
·       Jika perusahaan perlu memperoleh sumber daya yang dibutuhkan secara cepat
·           Pemasok saat ini mahal dan tidak handal
·           Jumlah pemasok terbatas, tetapi jumlah pesaing banyak
·           Pertumbuhan tinggi di sektor industri
·           Perusahaan memiliki modal dan SDM untuk mengelola bisnis baru
·           Pentingnya stabilitas harga pasokan
·           Pemasok yang ada menikmati profit margin yang tinggi
Contoh :
1.  Kelompok Kompas Gramedia memiliki banyak anak perusahaan media termasuk penerbitan
2.     PT Gudang Garam Internasional memiliki pabrik kertas rokok di Afrika selain juga memiliki pabrik kertas rokok di Kediri dengan nama PT Surya Zig Zag.

                       c.                   Strategi Integrasi Horisontal (Horizontal Integration Strategy)
         Strategi integrasi horisontal mengarah pada strategi yang memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pesaing. Merupakan strategi yang paling tren digunakan secara signifikan dalam strategi pertumbuhan. Merger, akuisisi, pengambilalihan diantara para pesaing memungkinkan semakin meningkatnya skala ekonomis dan transfer sumber daya dan kompetensi.
Pedoman yang harus diikuti agar strategi integrasi horizontal efektif:
·      Perusahaan punya posisi monopolistik tanpa ada tentangan dari pemerintah
·      Berkompetisi dalam industri yang sedang tumbuh
·       Menaikkan skala ekonomi merupakan keunggulan kompetitif
·  Kebimbangan yang terkait dengan kurangnya keahlian manajerial atau kebutuhan sumber daya tertentu
·   Memiliki modal dan SDM yang berbakat yang dibutuhkan untuk mengelola ekspansi bisnis
Contoh :
1.   PT Indofood Sukses Makmur yang pertama kali popular dengan merk dagang indomie membeli merk supermi
2.        PT Coca Cola Bottling Indonesia mengakui air minum merk lokal Ades

3.             Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)
       Sebenarnya ini adalah tipe strategi yang kurang begitu popular karena sulitnya memanage aktivitas bisnis yang berbeda. Ada 3 bentuk strategi diversifikasi yakni :
                                a.          Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy)
         Dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini. Keterkaitan dalam hal : kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaran yang sama. Pedoman keberhasilan strategi diversifikasi konsentris adalah :
·           Bersaing dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya
·       Adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan penjualan produk yang ada
·           Produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif
·         Produk yang ada saat ini berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk
·           Memiliki tim manajemen yang kuat
Contoh : Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor

                                b.          Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy)
         Strategi diversifikasi horizontal adalah strategi menambah atau menciptakan produk baru yang tidak terkait dengan produk saat ini kepada pelanggan saat ini. Dasarnya adalah, bahwa perusahaan sudah sangat familiar dengan pelanggannya saat ini dan pelanggan saat ini sangat loyal dengan merk/ brand perusahaan. Pedoman yang akan menjamin keberhasilan strategi diversifikasi horizontal adalah:
·           Tambahan produk baru akan meningkatkan revenue secara signifikan
·      Tingkat kompetisi yang tajam dalam industri yang tidak tumbuh, margin dan return rendah
·           Saluran distribusi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan
·           Produk baru dapat mengkompensir pola penjualan yang siklikal

                                 c.          Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification Strategy)
         Penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan yang ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. Untuk menjamin strategi diversifikasi konglomerasi efektif, ada beberapa pedoman yang perlu diikuti, yakni :
·          Terjadi penurunan penjualan dan profit
·          Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru
·    Tercipta sinergi financial antara perusahaan yang diakuisisi dengan yang mengakuisisi
·          Pasar bagi produk saat ini sudah jenuh
·         Ada peluang untuk membeli atau memperoleh bisnis baru yang tak terkait yang memiliki peluang investasi yang menarik
·   Jika ada tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal

4.             Downsizing Older Bussiness
       Salah satu cara untuk mengubah struktur organisasi yaitu dengan cara melakukan Downsizing. Downsizing adalah perubahan struktur yang dilakukan sebuah perusahaan dengan tidak mengurangi keefektifan produktifitas dari perusahaan itu sendiri untuk mengurangi jumlah tenaga kerja yang dianggap sudah tidak efektif atau bahkan jumlah unit operasi. Bahasa kasarannya ialah PHK. Ada beberapa penyebab yang menjadikan sebuah perusahaan melakukan downsizing :
1.        Krisis ekonomi yang dalami oleh perusahaan
2.        Pendapatan perusahaan lebih kecil ketimbang pengeluaran
3.        Jumlah tenga kerja yang terlampau banyak
4.        Butuh tenaga kerja yang lebih professional dan personalia yang baru
5.        Perusahaan ingin membuka cabang baru

Dampak Downsizing : Pelaksanaan downsizing menyebabkan bertambahnya angka pengangguran yang terjadi dalam negara yang bersangkutan, bagi pihak yang di PHK, hal ini mengurangi komitmen mereka dalam mengkonsumsi maupun memperkenalkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan dahulu mereka bekerja. Para pekerja akan memprepsikan bahwa perusahaan tidak adil dan kurang fair sehingga menurunkan keterampilan dan produktivitas mereka dalam dunia kerja.


1 komentar:

  1. Merkur | Slot Machines | Merkur - deccasino.com
    Merkur is an Austrian company based in the 메리트카지노 suburb of Vienna, and it is owned and operated by 바카라 사이트 the 샌즈카지노 Merkur Group in Vfirberg.

    BalasHapus